Kamis, 20 Desember 2012

Kumpulan Makalah Kel: 6 filsafat SamkyaAjaran tentang Kelepasan




SAD DARSANA (FILSAFAT SAMKYA)


AJARAN TENTANG KELEPASAN
 
Dosen pembibing Ibu Hj. Siti Nadhroh

Makalah
Disusun untuk memenuhi Syarat
Pada Mata Kuliah Hinduisme

Oleh
Miftah Surur
   

JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2012






4.  AJARAN TENTANG KELEPASAN
Ajaran tentang Moksa atau kelepasan merupakan tujuan akhir dari filsafat Samkhya. Hidup di dunia ini adalah campuran antara senang dan susah. Banyak kesenangan dapat dinikmati, banyak pula kesusahan dan sakit yang diderita orang. Bila seseorang dapat menghindar dari kesusahan dan sakit, maka ia dapat menghindarkan diri dari ketentuan dan kematian. Ada tiga macam sakit dalam hidup ini, yaitu : Adhyatmika, Adibhautika dan Adidaivika. Adhyatmika adalah sakit karena sebabnya dari dalam badan sendiri seperti kerja alat-alat tubuh yang tidak normal dan gangguan perasaan. Dengan demikian ia merupakan gangguan jasmani dan rohani seperti sakit kepala, takut marah dan sebagainya. Adibhautika adalah sakit (Vyadhi) yang disebabkan oleh faktor ,luar tubuh, seperti terpukul, kena gigitan nyamuk dan sebagainya. Adidaiwika adalah penyakit (Vyadhi) yang disebabkan oleh kekuatan gaib seperti setan, hantu dan lain-lainnya. Tidak seorangpun yang ingin menderita sakit semuanya ingin hidup bahagia. Lepas dari susah dan sakit tetapi kenyataanya tidaklah demikian. Selama orang masih berbadan lemah, selama itu sukha dan dukha, sakit dan sehat selalu berdampingan. Dengan demikian itu suka dan dukha. Sakit dan sehat selalu berdampingan. Dengan demikian tidak perlu bercita-cita hidup yang menyenangkan terus, cukup hidup yang normal, biasa-biasa saja dengan berusaha melepaskan penderitaan atas dasar pikiran yang sehat. Dalam ajaran Samkhyakelepasan itu adalah penghentian yang sempurna dari semua penderitaan. Inilah tujuan terkhir dari hidup kita.

kumpulan Makalah Kel: 2 Periodesasi Sejarah Agama Hindu Periode weda Zaman Brahmana dan Upanisad



PERIODISASI SEJARAH AGAMA HINDU
PERIODE WEDA
ZAMAN BRAHMANA DAN UPANISHAD


Makalah
Disusun untuk Memenuhi Syarat
pada Matakuliah Hinduisme





Oleh:
Dede Ardi Hikmatullah
NIM: 1111032100037





JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2012
A.      PENDAHULUAN
Dari kitab-kitab suci Weda dapat diketahui perkembangan agama Hindu menurut corak dan pandangan hidupnya, yang dibedakan menjadi beberapa jaman, yaitu jaman Weda, jaman Brahmana, jaman Upanisad, dan jaman Tantrayana. Namun pada makalah ini hanya membahas dua jaman saja, yaitu jaman Brahmana dan jaman Upanisad.    

Kumpulan Makalah Kel: 13 Pemikiran Mahatma Gandhi



Pemikiran Mahatma Gandhi
Makalah disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Hinduisme

Oleh :
Haerunnisa Musakkir Aladin
111103210050

logo uin.jpg


Jurusan Perbandingan Agama
Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2012



1.     Pendahuluan
Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.
Maka setidaknya itulah yang melatarbelakangi penulisan makalah ini meskipun didalamnya hanya menyinggung kecil sebagian biografi dan pemikiran seorang Mahatma Gandhi sebagai aktivis di India.

kumpulan Makalah Kel: 4 Perkembangan Agama Hindu setelah Zaman Agama budha



PERKEMBANGAN AGAMA HINDU
SETELAH ZAMAN AGAMA BUDDHA


Makalah
Disusun untuk Memenuhi Syarat
pada Matakuliah Hinduisme


Oleh:
Dede Ardi Hikmatullah
NIM: 1111032100037


JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2012

A.Pendahuluan
Secara garis besar perkembangan agama Hindu dapat dibedakan menjadi tiga tahap[1]. Tahap pertama sering disebut dengan zaman Weda, yang dimulai dengan masuknya bangsa Arya hingga munculnya agama Buddha. Selama zaman ini juga dikenal adanya tiga periode agama yang disebut ‘tiga periode agama besar’. Periode pertama dikenal sebagai Agama Weda Kuno atau Weda Samhita yang berlangsung dari sekitar abad ke-15 sampai abad ke-10 sebelum masehi. Periode kedua dikenal sebagai Agama Brahmana di mana para pendeta sangat berkuasa sehingga banyak sekali perubahan dalam kehidupan keagamaan, periode ini berlangsung dari sekitar abad ke-10 sampai abad ke-6 sebelum masehi. Dan terakhir yaitu periode ketiga yang dikenal sebagai Agama Upanishad. Periode ini berlangsung dari sekitar abad ke-6 sampai abad ke-5 sebelum masehi dengan ditandai oleh munculnya pemikiran-pemikiran kefilsafatan ketika bangsa Arya menjadi pusat peradaban disekitar Sungai Gangga.
Tahap kedua adalah tahapan yang disebut dengan zaman agama Buddha, yang mempunyai corak sangat lain jika dibanding dengan agama Weda. Zaman agama Budhha ini diperkirakan berlangsung antara abad ke-5 samapai abad ke-3 sebelum masehi. Dan tahap ketiga yaitu zaman setelah agama Buddha yang dikenal dengan zaman agama Hindu. Tahap ini dimulai sejak abad ke-3 sebelum masehi hingga sekarang.

Kumpulan Makalah Kel: 9 Filsafat Nyaya tentang Tuhan dan Kelepasan




Sad Darsana
Filsafat Nyaya tentang Tuhan dan Kelepasan
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Syarat pada Matakuliah Hinduisme

Oleh :
Moh. Sandiawan
(1111032100048)

http://kelompok4a6.files.wordpress.com/2009/03/logo-uin-baru1.jpg?w=450


JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHLUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2012






I.          PENDAHULUAN
            Telah kita ketahui aliran filsafat Nyaya  tergolong kedalam kelompok filsafat Astika (Ortodok) yakni filsafat yang mengakui kedaulatan dan kebenaran Weda. Sesungguhnya Nyaya membicarakan tentang Filsafat dan metode untuk mengadakan penelitian kritis dan logis
            Maka setidaknya itulah yang melatarbelakangi penulis makalah ini untuk mengutarakan secercah pengetahuan tentang filsafat Nyaya yang merepresentasikan pada sebentuk Tuhan dan Kelepasan.

Kumpulan Makalah Kel: 9 filsafat Nyaya



I.          PENDAHULUAN
            Telah kita ketahui aliran filsafat Nyaya  tergolong kedalam kelompok filsafat Astika (Ortodok) yakni filsafat yang mengakui kedaulatan dan kebenaran Weda. Sesungguhnya Nyaya membicarakan tentang Filsafat dan metode untuk mengadakan penelitian kritis dan logis
            Maka setidaknya itulah yang melatarbelakangi penulis makalah ini untuk mengutarakan secercah pengetahuan tentang filsafat Nyaya yang merepresentasikan pada sebentuk Tuhan dan Kelepasan.

Kumpulan Makalah Kel: 5 Kitab Sruti




Kitab Suci (Sruti dan Smriti), Kitab Brahmana dan Anyaraka

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hinduisme
Dosen Pembimbing : Hj. Siti Nadroh, M.Ag
Oleh :
Noviah (1111032100045)


JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2012


       I.            Pendahuluan

Dalam agama Hindu ada kepercayaan bahkan agama itu “diwahyukan” melalui “orang-orang yang melihat” , yang disebut Resi. Karena Resi adalah orang-orang yang telah “mendengar”, pengetahuan tadi lalu sering disebut dengan “sruti”. Apa yang didengar biasanya lalu dijadikan teks-teks, yang adakalanya disebut dengan mantra-mantra yang sangat dipentingkan dalam melakukan meditasi; juga sering dikatakan sebagai “kemampuan menyelamatkan akal pikiran”.
Kitab dalam agama Hindu adalah tulisan keagamaan yang paling tua dan dan paling besar didunia. Sangatlah sulit untuk mengklasifikasikan dan menyatakan kapan kitab-kitab ini ditulis dengan benar karena terdapat banyak penulis yang terlibat dalam kurun waktu ribuan tahun. Dan juga, kebiasaan yang ada pada zaman dahulu bahwa seorang penulis tidak akan menuliskan nama mereka pada hasil karyanya yang juga mempersulit masalah ini.

Kumpulan Makalah Kel: 8 Pengertian Filsafat Yoga



Sad darsana (filsafat yoga dan waisesika)
Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AgamaHindu
Dosen Pembimbing:
 Hj. Siti Nadroh, M.Ag

oleh
Diana Puspasari            : 1111032100046

JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
I.                   PENDAHULUAN
Ajaran  Yoga sangat populer dikalangan Umat Hindu. Adapun pembangunan ajaran ini adalah Maharsi Patanjali. Ajaran ini adalah  merupakan anugrah yang luar biasa dari Maharsi Patanjali kepada siapa saja yang ingin merasakan kehidupan rohani. Bila kitab weda merupakan pengetahuan suci yang sifatnya teoritis, maka Yoga merupakan ilmu yang sifatnya praktis dari ajaran Weda. Ajaran ini merupakan bantuan bagi merekan yang ingin meningkatkan diri dalam bidang rohani.[1]
 Dalam ajaran Jainisme dan Buddhisme juga terdapat tradisi yoga. Namun dalam makalah ini pemakalah tidak akan membahas yoga dalam ajaran tersebut tetapi fokus pada yoga dalam konteks Hinduisme saja.

kumpulan Makalah kel: 8 Etika Yoga dan AstanggaYoga


                           ETIKA YOGA DAN ASTANGGA YOGA

Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AgamaHindu
Dosen Pembimbing:
 Hj. Siti Nadroh, M.A



 




oleh
fatimahal-batul
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
Pendahuluan


Yoga merupakan salah satu jalan untuk memperoleh penyatuan dengan Tuhan melalui latihan yang sangat keras dan teratur, sehingga apa yang menjadi tujuan kita tercapai. Yoga bukan merupakan tradisi yang mati, yang kemudian stagnan tanpa perubahan, melainkan selalu berubah dan dieksplorasi oleh para pelakunya, sehingga senantiasa menghasilkan perubahan yang dianggap lebih efektif. Ada banyak aliran dalam yoga, karena yoga bukan merupakan satu kesatuan utuh. Melainkan pendapat dan latihan setiap alirannya berbeda dan tidak dapat didamaikan. Jadi, ketika kita berbicara tentang yoga, artinya kita membicarakan tentang banyak aliran dalam yoga. Satu aliran yang paling senior, terkenal dan berpengaruh adalah aliran Patanjali yang dikenal dengan Raja Yoga. Dan aliran ini yang akan kami bicarakan di sini, karena jika harus menguraikan perdebatan berbagai aliran, akan sangat menyita waktu.
Patanjali, dalam Kita Yoga Sutras, memuat penjelasan tentang delapan aspek yoga yang dikenal dengan ashtanga-yoga. Kedelapan ruas ini, seringkali digambarkan sebagai tangga yang membimbing kehiudpan biasa menuju realisasi Diri dan melampaui personalitas ego.