Kitab
Itihasa, Purana, Agama, Tantara, darsana
dan kitab Upanisad
Disusun untuk Memenuhi Syarat pada
Matakuliah Hinduisme
Dosen
Pembimbing:
Hj. Siti Nadroh, M.Ag
Oleh:
ANTO SURYANTO
(1111032100040)
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
JAKARTA
2012
I.
PENDAHULUAN
Sebagaimana di
jelaskan bahwa sumber pokok ajaran hindu ada dalam weda yang merupakan kitab
utama,Weda adalah kitab suci yang mencakup berbagai aspek kehidupan yang
diperlukan oleh manusia. Berdasarkan materi, isi dan luas lingkupnya, maka
jenis buku weda itu banyak. maha Rsi Manu membagi jenis isi Weda itu ke dalam
dua kelompok besar yaitu Weda Sruti dan Weda Smerti. Pembagian ini juga
dipergunakan untuk menamakan semua jenis buku yang dikelompokkan sebagai kitab
Weda, baik yang telah berkembang dan tumbuh menurut tafsir sebagaimana yang
akan di jelaskan di makalah ini.
II.
Kitab Itihasa dan Purana
1. Kitab Itihasa
Kitab Itihasa termasuk kelompok Upaweda. Kata Itihasa, berasal dari iti-ha-asa, artinya sesungguhnya kejadian itu
begitulah nyatanya. Nama Itihasa pada mulanya diberikan oleh penulis kitab
Mahabharata, pada bagian Adi Parwa, yaitu Bhagawan Byasa. Itihasa adalah kitab
epos atau wiracarita, yang menceritrakan sejarah perkembangan raja-raja dan
kerajaan Hindu di masa lampau. Itihasa merupakan karya sastra yang bersifat
spiritual, di mana ceritranya penuh fantasi, romantis,kewiraan dan mythologi.
Kitab Itihasa
terdiri dari Ramayana dan Mahabharata Kitab Ramayana digubah oleh Maharesi
Walmiki. Kitab ramayana ini terdiri dari atas 48.000 baitnpenyusunya mungkin
pada abad ke 5 SM[1].
Kitab Ramayana merupakan salah satu Itihāsa yang terkenal. Kitab Ramayana
terdiri dari 24.000 sloka dan memiliki tujuh bagian yang disebut Sapta Kanda.
Setiap Kanda merupakan buku tersendiri namun saling berhubungan dan melengkapi
dengan Kanda yang lain. Kitab Ramayana disusun oleh Rsi Walmiki.
Daftar kitab Ramayana:
a.
Balakanda
b.
Ayodhyakanda
c.
Aranyakanda
d.
Kiskindhakanda
e.
Sundarakanda
f.
Yuddhakanda
g.
Uttarakanda
|
Disamping Ramayana, lainnya adalah Mahabharata. Kitab ini disusun oleh
Maharesi Wyasa. Isinya adalah kisah peperangan antara Pandhawa dengan Korawa
dan kemenangan ada dipihak Pandhawa. Njadi himpunan tertulis di dalam bentuk
yang ada sekarang ini ialah sekitar abad ke 2 SM satu hal yang menonjol adalha
pembagian masyarakat menjadi 4 kasta . Bersifat hirarkis vertikal yaitu
brahmana, waisya, dan sudra, Kitab Mahabharata terdiri dari 18 Parwa disebut
Astadasa Parwa.
Daftar Kitab Mahabarata:
1.
AdiparwaSabhaparwa
2.
Wanaparwa
3.
Wirataparwa
4.
Udyogaparwa
5.
Bhismaparwa
6.
Dronaparwa
7.
Karnaparwa
8.
Salyaparwa
|
9.
Sauptikaparwa
10. Striparw
11. Santipa
12. Anusasanapar
13. Aswamedikaparwa
14. Asramawasikaparw
15. Mosalaparwa
16. Prasthanikaparwa
17. Swargarohanaparwa
|
2. Kitab Puran
Purana adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda,
dan kisah-kisah zaman dulu. Kata Purana berarti sejarah kuno atau cerita kuno.
Penulisan kitab-kitab Purana diperkirakan dimulai sekitar tahun 500 SM.
Terdapat delapan belas kitab Purana yang disebut Mahapurana.
Adapun kedelapan belas kitab tersebut yakni:
1.
Matsyapurana
2.
Wisnupurana
3.
Bhagawatapurana
4.
Warahapurana
5.
Wamanapurana
6.
Markandeyapurana
7.
Bayupurana
8.
Agnipurana
9.
Naradapurana
|
10. Garudapurana
11. Linggapurana
12. Padmapurana
13. Skandapurana
14. Bhawisyapurana
15. Brahmapurana
16. Brahmandapurana
17. Brahmawaiwartapurana
18. Kurmapurana
|
Kitab purana berisi tentang mitologi
dan dongeng dongeng kuno yang hidup di kalangan kesatria, sedangkan naskah
purana berisi tentang silsilah para
dewa. Cerita ini disampaikan oleh para sutra(juru bicara) pada waktu upacara
korban di selenggarakan di kerajaan, ternyata para brahmana telah mampu
memasukan pengaruh dan pahamnya melalui cerita-cerita ini yang sudah di
bakukan. Di antara isinya yang terpenting adalah sarga, ajaran penciptaan alam
pada tahap mula, dan pratisarga, yaitu tentang terciptanya alam pada tahap yang
kedua[2].
Pada umumnya Purana memuat lima (5) hal yang menjadi corak khusus, yang
disebut Pancalaksana,yaitu:
a. Sarga, yaitu
penciptaan alam semesta.
b. Pratisarga, yaitu
penciptaan kembali dunia, setiap kali dunia yang ada itu lenyap. Berlangsungnya
dunia ini hanyalah satu hari Brahma.
c. Wamsa, yaitu asal
usul para dewa dan para Resi.
d. Manwantarani, yaitu
pembagian waktu satu hari Brahma dalam 14 masa. Dalam tiap-tiap masa itu
diciptakanlah manusia baru sebagai turunan Manu, manusia pertama.
e. Wamsanucarita,
yaitu sejarah raja-raja yang memerintah
di dunia.
III.
Kitab Agama Tantra dan
Darsana
A. Kitab Agama
Kitab-kitab agama mengajarkan penyembahan Tuhan dalam manifestasi tertentu.
Ada tiga macam kitab agama yaitu: Saiwa Agama, Waisnawa Agama, dan Sakta Agama.
Saiwa Agama mengantarkan orang pada ajaran Saiwa Sidhanta dan Pratyabhijna.
Dalam ajaran Saiwa Agama orang memuja siwa sebagai Tuhan yang tertingggi dalam
bermacam-macam wujud. Ajara kekuatan dewan Saiwa Sidhanta amat besar peranannya
dalam perkembangan Agama Hindu di Indonesia. Waisnawa Agama, Tuhan di puja
sebagai Wisnu dan pada Sakta Agama, Tuhan di puja sebagai Dewi, Ibu Dunia
sebagai Sakti
B. Kitab Tantra
Mengenai tantraada anggapan bahwa naskah atau kitab tersebut diberikan oleh
shiwa untuk agama hindu untuk zaman kali-yuga sekaranga ini (satu kalpa terbagi
menjadi 1000 mahayuga dan ssetiap mahayuga terdiri dari empat yuga, yaitu
krta-yuga, Trta yuga, Dvapara yuga, Kali yuga) penyusuny dilakukan oleh para
rhesi. Kitab ini penuh dengan ajaran-ajaran rahasia dan sulit di pahami
maksudnya. Pada garis besrnya isi kitab tantra tentang penciptaan dunia, dan
dialog antara siwa dengan sakti(istrinya) yaitu parawati yang menempati
kedudukan terpenting sebagai inti[3].
Kata Sansekerta dari Tantra artinya "memperluas", Berbeda dengan
agama Hindu pada umumnya, sebagian dari Tantra percaya kepada kenikmatan hidup
material. Tidak seorangpun mengetahui secara tepat kapan Tantra mulai atau
Mahareshi mana yang memulainya. Bukti menunjukkan bahwa Tantrisme ada selama
zaman Weda. Bahkan Sankara menyebut keberadaannya dalam bukunya Saundarya
Lahari. Ada sekitar seratus delapan buku mengenai Tantra. Tantrisme dan
Saktiisme hampir satu dan sama. Dalam Tantrisme, Istadewa yang dipuja adalah
Siwa-Sakti, kombinasi dari Siwa dan saktinya Parwati. Tantra adalah satu sistem
dari praktek-praktek yang dipergunakan untuk meningkatkan spiritual.
C. Kitab Darsana
Kata Darsana berasal dari akar kata drś yang bermakna "melihat",
menjadi kata darśana yang berarti "penglihatan" atau
"pandangan". Dalam ajaran filsafat hindu, Darsana berarti pandangan
tentang kebenaran.
Sad Darśana berarti Enam pandangan tentang kebenaran, yang mana merupakan
dasar dari Filsafat Hindu. Kitab kitab
yang lain yang khusus mengajarkan filsafat Hindu adalah termasuk kelompok kitab
Darsana. Kitab Darsana yang mengakui kekuasaan Weda dan mendasarkan ajarannya
pada Upanisad ada enam Darsana disebut Sad Darsana. Keenam Darsana itu yaitu:
Samkhya, Yoga, Waisesika,
Nyaya, Mimamsa dan Wedanta.
IV.
Kitab Upanisad
Uphanisad berisikan tentang bahasan yang mistik dan filosofis tentang
brahman, dan kejadian alam semesta, diri, jiwa dan atman serta cara memulangkan
atman kedalam brahman Jumlahnya amat
banyak, lebih dari 200 judul ada juga yang mengatakan jumlahnya 108 buah dan
banyak di antaranya berasal dari jaman yang tidak terlalu tua, dari 108 hanya
16 yang di akui otentik yaitu: katha,isha, kena, prasna, anduka mandukya,
taitriya,aitareya, chandogya,bridahardayaka, kaivalaya, svetasvatara arsheya,
satapatha, kaushitaki, dan Jaiminiya[4].adapun
penyusunanya terjadi di perkirakan antara tahun 600 dan 300 SM[5].
Adapun Kata Upanisad itu diturunkan dari kata Upa dan ni, artinya dekat, di
dekatkannya dan sad, artinya duduk. Jadi kata itu artinya duduk dekat artinya
duduk di dekat seorang guru untuk menerima daripadanya pandangan atau
pengetahuan yang lebih tinggi[6].
Uphanisad juga merupakan kesimpulan dari kitab-kitab Aranyaka,karena itu
upanisad disebut Vedanta, Vedanta tidak hanya berarti akhir dari Veda tetapi
uga merupakan puncak tertinggi dari dari ajaran Veda. Kitab Upanisad memberikan
pemaparan tentang rahasia teringgi terhadap umat manusia.
V.
KESIMPULAN
Kitab itihasa artinya sesungguhnya
kejadian itu begitulah nyatanya. Kitab Itihasa terdiri dari Ramayana dan
Mahabharata, sedngkan Purana berarti sejarah kuno atau cerita kuno
Terdapat delapan belas kitab Purana
yang disebut Mahapurana
Kitab-kitab agama mengajarkan penyembahan Tuhan dalam manifestasi tertentu.
Ada tiga macam kitab agama yaitu: Saiwa Agama, Waisnawa Agama, dan Sakta Agama,
adapun Kata Sansekerta dari Tantra artinya
"memperluas" namun Pada garis besrnya isi kitab tantra tentang
penciptaan dunia, dan dialog antara siwa dengan sakti, Sad Darsana berarti Enam
pandangan tentang kebenaran, yang mana merupakan dasar dari Filsafat Hindu.
Sedangkan Uphanisad itu, artinya duduk di dekat seorang guru untuk menerima
daripadanya pandangan atau pengetahuan yang lebih tinggi, yang merupakan
penyempurna dari kitab veda adapaun berisikan tentang bahasan yang mistik dan
filosofis tentang brahman, dan kejadian alam semesta, diri, jiwa dll.
Daftar Pustaka
Ø A.B Keith, The
Religion and Philosophi of Veda and Upanisads.
Ø A.G Honig Jr. Ilmu
Agama.(Jakarta: Gunung Mulia, 2005)
Ø Ali
Mukti.Agama-Agama di Dunia
(Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga Press,1988)
Ø Sou’yb ,Joesoef.
Agama-Agana Dunia.(Jakarta:PT. Al Husna Zikra1996)
Ø Umar,
Munim.Agama-Agama di Dunia (Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga Press,1989)
Ø Arifin, HM,Prof,
M.Ed. Menguak Misteri Agama-Agama Besar.(Jakarta: pt golden Terayon Press,1995)
[1]Sou’yb,Joesoef. Agama-AganaDunia.(Jakarta:PT. Al
Husna Zikra1996)h.35.
[2]Umar Munim,Drs,H.Agama-Agama di Dunia(Yogyakarta:IAINSunanKalijaga
Press,1988). h.58
[3]Ali Mukti.Agama-Agama diDunia(Yogyakarta:IAINSunanKalijaga
Press,1988). h.58.
[5] A.B Keith, The
Religion and Philosophi of Veda and Upanisads, h. 489.
[6]A.G Honig Jr. Ilmu Agama.(Jakarta: GunungMulia,
2005).h.110.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar