Kamis, 20 Desember 2012

HASIL DISKUSI: Periode Sejarah Agama Hindu


                                                HASIL DISKUSI KELOPOK 2
                                 PERIODE SEJARAH AGAMA HINDU (PERIODE WEDA)
                                                              oleh: Ratna Hildiya Astuti


JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012



Kelompok 2 oleh : Dede Ardi Hikmatullah dan Ida zubaedah
Rikweda ditulis kurang lebih 1000 tahun bagian-bagiannya ditemukan artikel asma Ibrahim pada mulanya weda satu padu dari pahaman Hindu di bagi-bagi oleh rahyana dengan adanya pembagian seolah diantara kitab-kitab lain tidak tertentu
 Sastra-Sastra yang tertua dari bangsa Arya, yaitu kitab suci Weda, tidak diketahui tarikh tahunnya. Pada zaman ini pengkodifikasian kitab-kitab suci Weda sudah selesai. Orang orang Arya sudah mulai menyebar ke arah Timur.
Periode Weda mendapat namanya dari empat Veda ditulis selama periode ini. Veda barangkali literatur tertulis tertua yang tersedia bagi manusia saat ini. Mereka telah melewati berbagai budaya selama lebih dari 100.000 tahun. Usia Veda meletakkan dasar filosofi agama Hindu. Hal ini selama periode ini bahwa epos besar India, yaitu Ramayana, Mahabharata, Upanishad, dan himne untuk memuji Veda ditulis. Veda empat ditulis dalam bahasa Sansekerta dan dikategorikan menjadi empat kelompok:
·         Rig Weda (veda tertua)
·         Yajurveda
·         Samveda
·         Atharvaveda.

Periode Weda
Orang-orang periode ini unggul di bidang pertanian dan ternak peliharaan dan hewan ternak lainnya. Dengan peningkatan bertahap dalam populasi, orang-orang menetap sebagai petani. Ras Arya yang disebut orang sebagai Jana (orang) sedangkan Janapada berarti tanah. Setiap suku Arya memiliki kepala suku dan sekelompok orang bijak membantu dia dalam karyanya. Tidak ada dominasi dari setiap individu dan kelompok bekerja bersama-sama. Para kepala suku, prajurit dan imam adalah orang-orang penting, dan memimpin masyarakat umum dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Hewan kurban adalah sebuah upacara pengorbanan umum.
Pada Jaman Brahmana, kekuasaan kaum Brahmana amat besar pada kehidupan keagamaan, kaum brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para Dewa pada waktu itu. Jaman Brahmana ini ditandai pula mulai tersusunnya "Tata Cara Upacara" beragama yang teratur. Kitab Brahmana, adalah kitab yang menguraikan tentang saji dan upacaranya. Penyusunan tentang Tata Cara Upacara agama berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan yang termuat di dalam ayat-ayat Kitab Suci Weda.
Sedangkan pada Jaman Upanisad, yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada Upacara dan Saji saja, akan tetapi lebih meningkat pada pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib. Jaman Upanisad ini adalah jaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda.
Berbeda dengan Zaman Weda yang pola keagamaannya berkisar kepada pemujaan dewa maupun tenaga alam guna mendapatkan keberuntungan pada Zaman Upanisad ini keagamaan dibalikkan dari soal lahir menjadi soal batin. Bukan upacara maupun sesajen yang dipentingkan melainkan pengetahuan batin yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib itulah yang menjadi pokok pandangan hidup. Pedeoman hidup yang disebut triwarga, terdiri atas Dharma (kewajiban-kewajiban agama dan masyarakat), artha (usaha-usaha untuk mengumpulkan harta) dan kama (usaha-usaha untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan), tidak lagi dianggap mencukupi dan tidak lagi dicita-citakan. Timbullah cita-cita yang lebih luhur lagi yaitu moksa.

Beberapa uraian tentang agama hindu tersebut adalah merupakan hasil diskusi pada study agama hindu yang dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal          : Kamis, 20 September 2012
Tema                       : 1. Zaman Weda: Dewa-Dewa,Roh-Roh (jahat), Korban dan Praktek 
              keagamaan)
2.  Zaman Brahmana: Kaum pendeta, Korban, kasta dan asrama, Dewa-dewa,  Sutra-sutra)
3.  Zaman Upanishad: Brahman, Atman, Karma, Reinkarnasi, Moksa)
Moderator              : Diana Puspa Sari
Narasumber            : 1. Ida zubaedah
                                 2. Dede Adi Hikmatullah
Notulis                    : Ratna Hildya Astuti



Tidak ada komentar:

Posting Komentar